Selasa, 10 Januari 2017

DTW JATENG



Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di F icon.svg Facebook, Twitter bird logo 2012.svg Twitter, Instagram circle.svg Instagram, dan Telegram logo.svg Telegram
Tutup

Jawa Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jawa Tengah
Bendera Lambang
Bendera Lambang
DSC00110 Java Centre Borobudur at Sunset Time (6220094684).jpg
Candi Borobudur
Semboyan: Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja
ꦥꦿꦱꦼꦠꦾꦲꦸꦭꦃꦱꦏ꧀ꦠꦶꦧꦏ꧀ꦠꦶꦥꦿꦗ
(Jawa: Berjanji akan berusaha keras dan setia terhadap negara)
Locator jateng final.png
Hari jadi 15 Agustus 1950
Ibu kota Kota Semarang
Area
 - Total luas 32548 km2
Populasi
 - Total 39298887
Pemerintahan
 - Gubernur H. Ganjar Pranowo, S.H
 - Wakil Gubernur Drs. H. Heru Sudjatmoko, M.Si
 - Kabupaten 29
 - Kota 6
 - Kecamatan 534
 - Kelurahan 8559
APBD
 - DAU Rp1.576.180.223.000,-
Demografi
 - Suku bangsa Jawa (98%), Sunda (1%) [1], Tionghoa, dll.
 - Agama Islam 96.7%, Protestan 1.7%, Katolik 2.2%, Hindu 0.08%, Buddha 0.64%, dan Kejawen 0.33%[2]
 - Bahasa Jawa, Indonesia, Sunda, Tiochiu, Mandarin
Situs web www.jatengprov.go.id
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Semarang. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.
Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.
Sejak tahun 2008, provinsi Jawa Tengah memiliki hubungan kembar dengan provinsi Fujian di China.

Sejarah

Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Pati, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Pati Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro.
Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang.
Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Pati, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.

Pemerintahan

Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan.
Sebelum diberlakukannya Undang-undang Nomor 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Jawa Tengah juga terdiri atas 3 kota administratif, yaitu Kota Purwokerto, Kota Cilacap, dan Kota Klaten. Namun sejak diberlakukannya Otonomi Daerah tahun 2001 kota-kota administratif tersebut dihapus dan menjadi bagian dalam wilayah kabupaten.
Menyusul otonomi daerah, 3 kabupaten memindahkan pusat pemerintahan ke wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota Magelang ke Mungkid), Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta Kabupaten Pekalongan (dari Kota Pekalongan ke Kajen).

Daftar kabupaten dan kota

No. Logo
Coat of arms of Central Java.svg
Kabupaten/Kota Pusat pemerintahan Kecamatan Kelurahan/desa Bupati/Wali Kota Luas (km2) Jumlah penduduk Kepadatan (/km2) Lokasi
1
Banjarnegara.png
Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara 20 12/266 Daftar bupati Sutedjo Slamet Utomo 1.096,74 985.000 898,12 Locator kabupaten banjarnegara.gif
2
Kabupaten Banyumas.png
Kabupaten Banyumas Purwokerto 27 30/301 Daftar bupati Achmad Husein 1.329,02 1.752.846 1.318,9 Locator kabupaten banyumas.gif
3
Kabupaten Batang.png
Kabupaten Batang Batang 15 9/239 Daftar bupati Yoyok Riyo Sudibyo 788 745.033 945,47 Locator kabupaten batang.gif
4
Logo Kabupaten Blora.png
Kabupaten Blora Blora 16 24/271 Daftar bupati Djoko Nugroho 1.820,59 844.490 463,86 Locator kabupaten blora.gif
5
Kabupaten Boyolali.png
Kabupaten Boyolali Boyolali 19 6/261 Daftar bupati Seno Samodro 1.015,10 949.583 935,46 Locator kabupaten boyolali.gif
6
Lambang Kabupaten Brebes.png
Kabupaten Brebes Brebes 17 5/292 Daftar bupati Idza Priyanti 1.902.37 1.742.511 1.051,14 Locator kabupaten brebes.gif
7
Logo-Cilacap.png
Kabupaten Cilacap Cilacap 24 15/269 Daftar bupati Tatto Suwarto Pamuji 2.142,59

Locator kabupaten cilacap.gif
8
Logo Kabupaten Demak.png
Kabupaten Demak Demak 14 6/243 Daftar bupati Harwanto (Plt.) 1.149,77 1.036.520 901,5 Locator kabupaten demak.gif
9
LOGO KABUPATEN GROBOGAN.png
Kabupaten Grobogan Purwodadi 19 7/273 Daftar bupati Bambang Pudjiono 1.975,865 1.413.328 715,3 Locator kabupaten grobogan.gif
10
Kabupaten Jepara.png
Kabupaten Jepara Jepara 16 11/184 Daftar bupati Ahmad Marzuki 1.004,16 1.100.000 1.095,44 Locator kabupaten jepara.gif
11
Kabupaten Karanganyar.png
Kabupaten Karanganyar Karanganyar 17 15/162 Daftar bupati Juliyatmono 800,20 750.000 937,27 Locator kabupaten karanganyar.png
12
LOGO KABUPATEN KEBUMEN.png
Kabupaten Kebumen Kebumen 26 11/449 Daftar bupati M. Yahya Fuad 1.281,115 1.241.437 969 Locator kabupaten kebumen.png
13
Logo Kendal.png
Kabupaten Kendal Kendal 20 20/266 Daftar bupati Mirna Annisa 1.002,23 899.211 897,21 Locator kabupaten kendal.png
14
LOGO KABUPATEN KLATEN.png
Kabupaten Klaten Klaten 26 10/391 Daftar bupati Sri Hartini 655,56 1.165.789 1.778,31 Locator Kabupaten Klaten.gif
15
KABUPATEN KUDUS.png
Kabupaten Kudus Kudus 9 9/123 Daftar bupati Musthofa 425,17 764.606 1.798,35 Locator kabupaten kudus.png
16
Logo Kabupaten Magelang.png
Kabupaten Magelang Mungkid 21 5/367 Daftar bupati Zaenal Arifin 1.085,73 1.204.974 1.109,83 Locator kabupaten magelang.png
17
Logo Kabupaten Pati.png
Kabupaten Pati Pati 21 5/401 Daftar bupati Haryanto 1.419,07 1.189.000 837,87 Locator kabupaten pati.png
18
Logo Kabupaten Pekalongan.png
Kabupaten Pekalongan Kajen 19 13/272 Daftar bupati Amat Antono 836,13 891.442 1.066,15 Locator kabupaten pekalongan.png
19
Kabupaten Pemalang.png
Kabupaten Pemalang Pemalang 14 11/211 Daftar bupati Junaedi 996,09 1.320.000 1.325,18 Locator kabupaten pemalang.png
20
Kabupaten purbalingga.png
Kabupaten Purbalingga Purbalingga 18 15/224 Daftar bupati Tasdi 777,64 890.779 114,53 Locator kabupaten purbalingga.png
21
Kabupaten Purworejo.png
Kabupaten Purworejo Purworejo 16 25/469 Daftar bupati Agus Bastian 1.034 709.000 685,69 Locator kabupaten purworejo.png
22
Logo Kabupaten Rembang.png
Kabupaten Rembang Rembang 14 7/287 Daftar bupati Abdul Hafidz 1.014

Locator kabupaten rembang.png
23
LOGO KABUPATEN SEMARANG.png
Kabupaten Semarang Ungaran 19 27/208 Daftar bupati Mundjirin ES 981

Locator kabupaten semarang.png
24
Logo Kabupaten Sragen.png
Kabupaten Sragen Sragen 20 12/196 Daftar bupati Agus Fatchurrahman 941

Locator kabupaten sragen.png
25
Kabupaten Sukoharjo.png
Kabupaten Sukoharjo Sukoharjo 12 17/150 Daftar bupati Wardoyo Wijaya 466

Locator Kabupaten Sukoharjo.png
26
Shield of Tegal Regency.svg
Kabupaten Tegal Slawi 18 6/281 Daftar bupati Enthus Susmono 878

Locator kabupaten tegal.png
27
Logo Kabupaten Temanggung.png
Kabupaten Temanggung Temanggung 20 23/266 Daftar bupati Bambang Sukarno 870

Locator kabupaten temanggung.png
28
Kabupaten Wonogiri.png
Kabupaten Wonogiri Wonogiri 25 43/251 Daftar bupati Joko Sutopo 1.822

Locator kabupaten wonogiri.png
29
Kabupaten Wonosobo.png
Kabupaten Wonosobo Wonosobo 15 29/236 Daftar bupati Eko Purnomo 984

Locator kabupaten wonosobo.png
30
Logo kota magelang.png
Kota Magelang - 3 17/- Daftar wali kota Sigit Widyonindito 18,12

Locator kota magelang.gif
31
Logo kota pekalongan.png
Kota Pekalongan - 4 27/- Daftar wali kota Achmad Alf Arslan Djunaid 45,25

Locator kota pekalongan.gif
32
Logo kota salatiga.png
Kota Salatiga - 4 23/- Daftar wali kota Yulianto 56

Locator kota salatiga.gif
33
Logo Kota Semarang.png
Kota Semarang - 16 177/- Daftar wali kota Hendrar Prihadi 373,87

Locator kota semarang.png
34
Logo Kota Surakarta (Solo).png
Kota Surakarta - 5 51/- Daftar wali kota F.X. Hadi Rudyatmo 44

Locator kota surakarta.PNG
35
Kota tegal.png
Kota Tegal - 4 27/- Daftar wali kota Siti Masitha Soeparno 39

Locator kota tegal.gif

Daftar gubernur

Gubernur Jawa Tengah saat ini adalah Ganjar Pranowo.
Struktur Pemerintahan Daerah Jawa Tengah terdiri atas Sekretariat Daerah (yang meliputi 3 asisten dan membawahi 9 biro), 19 dinas, 6 kantor, 15 badan, serta 7 badan rumah sakit daerah.

Perwakilan

Jawa Tengah mengirim 77 wakil dari sepuluh daerah pemilihan ke DPR RI dan empat wakil ke DPD.
DPRD Jawa Tengah hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari sembilan partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai Kursi  %
Lambang PDI-P PDI-P 27 -
Lambang PKB PKB 13 -
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra 11 -
Lambang PKS PKS 10 -
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 10 -
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 9 -
Lambang PAN PAN 8 -
Lambang PPP PPP 8 -
Lambang Partai NasDem Partai NasDem 4 -
Total 100 100,0

Geografi

Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah

Relief

Menurut tingkat kemiringan lahan di Jawa Tengah, 38% lahan memiliki kemiringan 0-2%, 31% lahan memiliki kemiringan 2-15%, 19% lahan memiliki kemiringan 15-40%, dan sisanya 12% lahan memiliki kemiringan lebih dari 40%.
Kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan Brebes selebar 40 km dari pantai, dan di Semarang hanya selebar 4 km. Dataran ini bersambung dengan depresi Semarang-Rembang di timur. Gunung Muria pada akhir Zaman Es (sekitar 10.000 tahun SM) merupakan pulau terpisah dari Jawa, yang akhirnya menyatu karena terjadi endapan aluvial dari sungai-sungai yang mengalir. Kota Demak semasa Kesultanan Demak (abad ke-16 Masehi) berada di tepi laut dan menjadi tempat berlabuhnya kapal. Proses sedimentasi ini sampai sekarang masih berlangsung di pantai Semarang.
Di selatan kawasan tersebut terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng, yakni pegunungan kapur yang membentang dari sebelah timur Semarang hingga Lamongan (Jawa Timur).
Rangkaian utama pegunungan di Jawa Tengah adalah Pegunungan Serayu Utara dan Serayu Selatan. Rangkaian Pegunungan Serayu Utara membentuk rantai pegunungan yang menghubungkan rangkaian Bogor di Jawa Barat dengan Pegunungan Kendeng di timur. Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30–50 km; di ujung baratnya terdapat Gunung Slamet dan bagian timur merupakan Dataran Tinggi Dieng dengan puncak-puncaknya Gunung Prahu dan Gunung Ungaran. Antara rangkaian Pegunungan Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan dipisahkan oleh Depresi Serayu yang membentang dari Majenang (Kabupaten Cilacap), Purwokerto, hingga Wonosobo. Sebelah timur depresi ini terdapat gunung berapi Sindoro dan Sumbing, dan sebelah timurnya lagi (kawasan Temanggung dan Magelang) merupakan lanjutan depresi yang membatasi Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Pegunungan Serayu Selatan merupakan bagian dari Cekungan Jawa Tengah Selatan yang terletak di bagian selatan propinsi Jawa Tengah. Mandala ini merupakan geoantiklin yang membentang dari barat ke timur sepanjang 100 kilometer dan terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh lembah Jatilawang yaitu bagian barat dan timur. Bagian barat dibentuk oleh Gunung Kabanaran (360 m) dan bisa dideskripsikan mempunyai elevasi yang sama dengan Zona Depresi Bandung di Jawa Barat ataupun sebagai elemen struktural baru di Jawa Tengah. Bagian ini dipisahkan dari Zona Bogor oleh Depresi Majenang.
Bagian timur dibangun oleh antiklin Ajibarang (narrow anticline) yang dipotong oleh aliran Sungai Serayu. Pada timur Banyumas, antiklin tersebut berkembang menjadi antiklinorium dengan lebar mencapai 30 km pada daerah Lukulo (selatan Banjarnegara-Midangan 1043 m) atau sering disebut tinggian Kebumen (Kebumen High). Pada bagian paling ujung timur Mandala Pegunungan Serayu Selatan dibentuk oleh kubah Pegunungan Kulonprogo (1022 m), yang terletak di antara Purworejo dan Sungai Progo.
Kawasan pantai selatan Jawa Tengah juga memiliki dataran rendah yang sempit, dengan lebar 10–25 km. Selain itu terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan. Perbukitan yang landai membentang sejajar dengan pantai, dari Yogyakarta hingga Cilacap. Sebelah timur Yogyakarta merupakan daerah pegunungan kapur yang membentang hingga pantai selatan Jawa Timur.

Hidrologi

Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa (572 km); memiliki mata air di Pegunungan Sewu (Kabupaten Wonogiri), sungai ini mengalir ke utara, melintasi Kota Surakarta, dan akhirnya menuju ke Jawa Timur dan bermuara di daerah Gresik (dekat Surabaya). Sungai-sungai yang bermuara di Laut Jawa di antaranya adalah Kali Pemali, Kali Comal, dan Kali Bodri. Sedang sungai-sungai yang bermuara di Samudra Hindia di antaranya adalah Kali Serayu, Sungai Bogowonto, Sungai Luk Ulo dan Kali Progo. Di antara waduk-waduk yang utama di Jawa Tengah adalah Waduk Gajahmungkur (Kabupaten Wonogiri), Waduk Kedungombo (Kabupaten Boyolali dan Sragen), Rawa Pening (Kabupaten Semarang), Waduk Cacaban (Kabupaten Tegal), Waduk Malahayu (Kabupaten Brebes), Waduk Wadaslintang (perbatasan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Wonosobo), Waduk Gembong ( Kabupaten pati ), Waduk Gunung Rowo ( Kabupaten Pati ), Waduk Sempor (Kabupaten Kebumen)dan Waduk Mrica (Kabupaten Banjarnegara).

Gunung berapi

Terdapat 5 gunung berapi yang aktif di Jawa Tengah, yaitu: Gunung Merapi (di Boyolali), Gunung Slamet (di Pemalang), Gunung Sindoro (di Temanggung - Wonosobo), Gunung Sumbing ( di Temanggung - Wonosobo), dan Gunung Dieng (di Banjarnegara).

Keadaan tanah

Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jenis tanah wilayah Jawa Tengah didominasi oleh tanah latosol, aluvial, dan grumusol; sehingga hamparan tanah di provinsi ini termasuk tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang relatif subur.

Iklim

Jawa Tengah memiliki iklim tropis, dengan curah hujan tahunan rata-rata 2.000 meter, dan suhu rata-rata 21-32oC. Daerah dengan curah hujan tinggi terutama terdapat di Nusakambangan bagian barat, dan sepanjang Pegunungan Serayu Utara. Daerah dengan curah hujan rendah dan sering terjadi kekeringan di musim kemarau berada di daerah Blora dan sekitarnya serta di bagian selatan Kabupaten Wonogiri.

Penduduk

Demografi

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah adalah 39.298.765 jiwa terdiri atas 19.281.140 laki-laki dan 19.989.547 perempuan. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (2,342 juta jiwa), Kabupaten Cilacap (2,227 juta jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1,953 juta jiwa).
Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), daerah Salatiga Raya ( termasuk wilayah Ambarawa, Bringin, Kopeng, Tengaran dan Suruh), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal-Brebes-Slawi.
Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,67% per tahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak (1,5% per tahun), sedang yang terendah adalah Kota Pekalongan (0,09% per tahun).
Dari jumlah penduduk ini, 47% di antaranya merupakan angkatan kerja. Mata pencaharian paling banyak adalah di sektor pertanian (42,34%), diikuti dengan perdagangan (20,91%), industri (15,71%), dan jasa (10,98%).

Suku

Komposisi etnis Jawa Tengah pada tahun 2000
Etnis Jumlah (%)
Jawa 97,96
Sunda 1,05
Tionghoa 0,54
Madura 0,05
Batak 0,05
Arab 0,03
Minangkabau 0,02
Betawi 0,02
Melayu 0,02
Bugis 0,01
Banjar 0,01
Lain-lain 0,24
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000[3]
Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini.
Suku minoritas yang cukup signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya mereka bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak di antara mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya. Pengaruh kental bisa kita rasakan saat berada di kota Semarang serta kota Lasem yang berada di ujung timur laut Jawa Tengah, bahkan Lasem dijuluki Le Petit Chinois atau Kota Tiongkok Kecil.
Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah ditemukan pula komunitas Arab-Indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan dan jasa.
Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang sarat akan budaya Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir sama dengan orang Kanekes di Banten.

Bahasa

Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-Jogja atau Mataram dianggap sebagai Bahasa Jawa Standar.
Di samping itu terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran. Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa Jawa Standar. Sedang Timuran dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Mataram (Solo-Jogja), Dialek Semarang, dan Dialek Pati. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu.
Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap utara sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.[4],
Berbagai macam dialek Bahasa Jawa yang terdapat di Jawa Tengah :
  1. dialek Pekalongan (Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang)
  2. dialek Kedu (Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang)
  3. dialek Bagelen (Kabupaten Purworejo)
  4. dialek Semarangan (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak)
  5. dialek Muria/Pantura Timur (Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati)
  6. dialek Blora (Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora)
  7. dialek Surakarta (Kota Surakarta, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar)
  8. dialek Banyumasan (Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap)
  9. dialek Tegal (Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang)
Berbagai macam dialek Bahasa Sunda yang terdapat di Jawa Tengah :
  1. Bahasa Sunda dialek Timur-Laut, yang digunakan di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon di provinsi Jawa Barat juga digunakan pada wilayah Kabupaten Brebes bagian Barat dan Selatan yang merupakan wilayah provinsi Jawa Tengah.
  2. Bahasa Sunda dialek Tenggara, yang digunakan di wilayah Kabupaten Ciamis sekitar Kota Ciamis dan Kota Banjar di provinsi Jawa Barat juga digunakan pada wilayah Kabupaten Cilacap bagian Utara yang merupakan wilayah provinsi Jawa Tengah

Pendidikan Bahasa Daerah

Bahasa dan Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritas merupakan kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantong kebudayaan Sunda di wilayah sebelah barat yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap
Secara umum pendidikan yang ada di Jawa Tengah terutama pendidikan bahasa daerah mengajarkan Pendidikan Bahasa Daerah Bahasa Jawa (Bahasa Jawa Baku dialek Surakarta-Yogyakarta) untuk seluruh Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sesuai dengan SK Gubernur No.895.5/01/2005, namun beberapa tahun terakhir terutama periode 2000-an, beberapa Kabupaten / Kota terutama di wilayah barat menginginkan untuk mengajarkan Bahasa Jawa dengan dialek mereka sendiri, semisalnya Bahasa Jawa dialek Brebes-Tegal. Hal tersebut dilakukan karena menurut mereka Bahasa Jawa Baku (dialek Surakarta - Yogyakarta) tidak mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari terlebih tujuan dari pengajaran bahasa daerahadalah untuk mengembangkan sekaligus melindungi bahasa daerah berikut dialeknya dari kepunahan.
Pendidikan Bahasa Jawa dialek Brebes - Tegal
Pada Kongres Pertama Bahasa Tegal tanggal 4 April 2006 di Hotel Bahari Inn, Kota Tegal memberikan sebuah rekomendasi bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah salah satunya adalah pembudayaan bahasa tegal melalui strategi kurikuler (diajarkan di sekolah). Selama ini sesuai dengan SK Gubernur No.895.5/01/2005 untuk siswa SD/SMP/SMA wilayah Jawa Tengah diberlakukan kurikulum bahasa Jawa (dialek Surakarta - Yogyakarta) sebagai muatan lokal (mulok. Namun bagi siswa yang sehari-hari berbahasa Tegal, pelajaran bahasa Jawa (baku) dirasakan sangat sulit, kebanyakan siswa tidak menguasai materi yang diajarkan. Mata pelajaran bahasa Jawa dengan segala bentuk kaidah-kaidah khusus yang rumit,justru tidak membuat siswa (Tegal) mampu berbahasa Jawa (dialek Surakarta - Yogyakarta) dengan baik.[5]
Kongres yang digagas oleh Yono Daryono, tersebut menghadirkan beberapa tokoh antara lain SN Ratmana (cerpenis), Ki Enthus Susmono (dalang Tegal), Eko Tunas (penyair Tegal). Tujuan digelarnya kongres itu adalah mengangkat status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal.
Pengembangan Pendidikan Bahasa Jawa dialek Brebes - Tegal
Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, berencana memasukkan pelajaran bahasa Tegal dalam kurikulum muatan lokal untuk diajarkan kepada siswa mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sampai sekolah menengah umum/kejuruan. Supriyanto (Pakar Bahasa dari Universitas Negeri Semarang) mengatakan melalui pelajaran bahasa Tegal diharapkan para siswa dapat melestarikan, mempertahankan, serta memasyarakatkan bahasa asli daerah mereka. Saat ini, dinas pendidikan dan kebudayaan sedang menyusun silabus, materi pelajaran, buku ajar, serta menyiapkan jurnal tentang bahasa Tegal untuk siswa sekolah dasar.
.
Ia mengatakan, sebagai tenaga pengajar bahasa Tegal, dinas pendidikan bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Bahari Center Tegal, sudah merekrut serta melatih sejumlah calon tenaga pengajar khusus bahasa Tegal, karena sekitar akhir 2011, bahasa Tegal sudah siap diajarkan di semua sekolah dasar di Kota Tegal, sedangkan untuk tingkat SMP akan dijarkan mulai 2013, kemudian 2014 baru tingkat SMA.[6]
Pendidikan Bahasa Sunda dialek Tenggara
Keinginan untuk mengajarkan dan menggunakan bahasa daerahnya tidak hanya menjadi keinginan masyarakat Brebes - Tegal saja yang secara nyata masih termasuk Suku Jawa, namun masyarakat suku Sunda yang tinggal di wilayah Provinsi Jawa Tengah utamanya di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap juga menginginkan hal yang sama. Budaya dan bahasa Sunda yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah sebelah barat adalah warisan dari Kerajaan Galuh abad ke 14, di mana sesuai dengan naskah Bujangga Manik bahwa wilayah kerajaan Galuh (suku Sunda) sebelah timur mencapai bantaran Ci Pemali (Kali Pemali) di Brebes dan Ci Serayu (Kali Serayu) yang mengalir dari Dataran Tinggi Dieng hingga ke Muara Sungai di Cilacap.
Suku Sunda di Kabupaten Cilacap menempati wilayah sebelah Utara, misalnya di Kecamatan Dayeuhluhur, Kecamatan Wanareja dan Kecamatan Majenang. Para pendidik yang cinta bahasa ibu, sebetulnya ingin memilih anak-anak memiliki mulok bahasa Sunda, tetapi bahan-bahan tak disediakan. Pernah suatu saat guru mulok di Dayeuhluhur mengeluh tatkala sekolah "memaksakan kehendak" memilih mulok bahasa Sunda, tetapi bahan pelajaran tak ada.
Ketika pihak sekolah mencari bacaan Sunda ke wilayah Priangan (Provinsi Jawa Barat), pihak Diknas setempat kurang setuju, dengan mengatakan :
.
Dinas Pendidikan Cilacap beralasan karena yang jadi masalah, bacaan berbahasa Sunda yang didatangkan dari Priangan, semuanya hanya memberikan informasi sosial budaya Priangan (Pronvisi Jawa Barat).
Menjadi lebih sulit lagi, karena tak ada bacaan bahasa Sunda yang diterbitkan khusus untuk Cilacap atau Brebes.[7]
Pengembangan Pendidikan Bahasa Sunda dialek Tenggara
Pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas Pendidikan setempat telah mengijinkan adanya pengajaran Bahasa Sunda di wilayah-wilayah Kecamatan yang didiami oleh penduduk suku Sunda akan tetapi tanpa payung hukum pengajaran Bahsa Sunda seringkali Guru pengajar di wilayah tersebut membuat sendiri bahan ajar Pendidikan Daerah Bahasa Sunda dialek Tenggara (Ciamis) untuk wilayah Cilacap bagian Utara, dikarenakan keberatan Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap atas buku Pelajaran Bahasa Sunda Baku (dialek Priyangan) untuk diajarkan di Cilacap.
Pendidikan Bahasa Sunda dialek Timur Laut
Hampir sama dengan keadaan dan perkembangan bahasa serta budaya sunda di Kabupaten Cilacap, di wilayah Brebes bahasa sunda juga tergolong bahasa minoritas. Suku Sunda di wilayah Kabupaten Brebes tinggal di Kecamatan sebelah barat dan Selatan, semisal di kecamatan Salem, Bantarkawung, Ketanggungan, Banjarharjo dan beberapa desa di kecamtan Tanjung (Sarireja dan Luwungbata), Kecamatan Larangan (Wlahar, Kamal dan Pamulihan) dan Kecamatan Kersana (Kradenan dan Sindang Jaya).
Bahasa Sunda dan bahasa Jawa dipakai secara bersama di beberapa desa di kecamatan Bumiayu (Pruwatan dan Laren), kecamatan Bantarkawung (Cinanas, Cibentang, Karang Pari, Pangebatan, dan Bantarkawung), Kecamatan Ketanggungan (Pamedaran, Baros, Kubangsari, Kubangjati, Dukuh Badag, dan Kubangwungu), Banjarharjo (Banjarharjo, Cimunding, Ciawi, Tegalreja, dan Banjar Lor), Kecamatan Losari (Karang Junti dan Babakan) dan Kecamatan Kersana (kubangpari).
Masyarakat suku Sunda di Kabupaten Brebes, bahasa sundanya sejajar dengan orang Kuningan yaitu menggunakan pengajaran Bahasa Sunda dialek Timur-Laut yang juga digunakan di wilayah Kabupaten Cirebon sebelah Timur. berikut berapa contoh percakapannya dalam tingkatan lumrah (digunakan kepada teman atau sebaya) :
  1. Misah lulus ujian nyaneh kudu di ajar = agar lulus ujian kamu harus belajar
  2. Iraha nyaneh mangkat = kapan kamu pergi
  3. Naha nyaneh telat = mengapa ia terlambat?
Ciri Bahasa Sunda dialek Timur Laut ini masuk dalam ragam Bahasa Sunda Cirebon di mana ciri dialek Timur Laut ini menggunakan kata "Nyaneh" dan bukannya "maneh" seperti yang dugunakan pada Bahasa Sunda Baku (dialek Priyangan).
Pengembangan Pendidikan Bahasa Sunda dialek Timur Laut
Pengembangan Bahasa Sunda dialek Timur-Laut yang ada di Kabupaten Brebes sama halnya dengan pengembangan Bahasa Sunda di Kabupaten Cilacap yaitu terhalang dengan tidak adanya payung hukum yang menjadi dasar pelaksanaannya karena Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2005 hanya mengisyaratkan tentang pengajaran Bahasa Jawa Baku (dialek Surakarta - Yogyakarta untuk seluruh Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah.
keterbatasan pengembangan selanjutnya juga terbentur dengan adanya buku bacaan serta bahan ajar dialek Timur-Laut, karena kebanyakan bahan ajar yang ada di Provinsi Jawa Barat menggunakan Bahasa Sunda Baku (dialek Priyangan).[7]

Agama


Islam
  
96%
Katholik
  
1.7%
Kristen
  
2%
Budha
  
1%
Hindu
  
0.5%
Kejawen
  
0.3%
Lainnya
  
0.3%
Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam dan sebagian masih mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan.
Agama lain yang dianut adalah Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, dan puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Jawa Tengah dikenal dengan sikap tolerannya. Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan populasi umat Kristen dan Katolik terbesar di Indonesia. Sebagai contoh di daerah Muntilan, Kabupaten Magelang banyak dijumpai penganut agama Katolik, dan dulunya daerah ini merupakan salah satu pusat pengembangan agama Katolik di Jawa. Di lain daerah, suatu desa di kecamatan Sumpiuh, Banyumas, 100% penduduknya beragama Islam.
Terdapat pula orang-orang keturunan Yahudi dan menganut agama Yahudi di Jawa Tengah yang jumlahnya sangat sedikit sekali. Mereka ada di wilayah Semarang, Cilacap, Solo, dan Brebes. Mereka umumnya adalah Yahudi keturunan Belanda pada zaman kolonial.

Perekonomian

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian Jawa Tengah, di mana mata pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari angkatan kerja terserap.
Kawasan hutan meliputi 20% wilayah provinsi, terutama di bagian utara dan selatan. Daerah Rembang, Blora, Grobogan merupakan penghasil kayu jati. Jawa Tengah juga terdapat sejumlah industri besar dan menengah. Daerah Semarang-Ungaran-Demak-Kudus merupakan kawasan industri utama di Jawa Tengah. Kudus dikenal sebagai pusat industri rokok. Di Cilacap terdapat industri semen. Solo, Pekalongan, Juwana, dan Lasem dikenal sebagai kota Batik yang kental dengan nuansa klasik.
Blok Cepu di pinggiran Kabupaten Blora (perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah) terdapat cadangan minyak bumi yang cukup signifikan, dan kawasan ini sejak zaman Hindia Belanda telah lama dikenal sebagai daerah tambang minyak.

Komunikasi dan Media Massa

Semarang, Surakarta, Purwokerto, dan Tegal merupakan kota-kota yang memiliki stasiun relay televisi swasta nasional. Beberapa stasiun televisi lokal di Jawa Tengah adalah Kompas TV Jawa Tengah, iNews TV Semarang, Semarang TV, TVKU (di Semarang), Simpang5 TV, RTV Pati, Cahaya TV (di Pati), TATV (di Surakarta), Solo TV (di Surakarta) dan (di Salatiga), Salatiga TV (di Salatiga), Tegal TV (di Tegal), Ratih TV (di Kebumen), Batik TV (di Pekalongan), dan BMS TV (di Banyumas).
Suara Merdeka, harian yang terbit dari Semarang, adalah surat kabar dengan sirkulasi tertinggi di Jawa Tengah[butuh rujukan]; harian ini juga memiliki edisi lokal Suara Pantura dan Suara Solo. Di samping itu terdapat koran jaringan Jawa Pos Group, baik yang terbit bersama induknya Jawa Pos (Radar Solo, Radar Jogja, Radar Semarang, dan Radar Kudus) maupun yang terbit sendiri (Meteor, Solo Pos, Radar Tegal, Radar Banyumas, Joglosemar). Selain itu terdapat juga jaringan baru surat kabar yaitu Radar Pos di kota Salatiga dan beberapa biro di kota Semarang dan kota Solo, Pati Expres di Kota Pati, disamping dahulu terdapat Salatiga Pos, Solopos Salatiga Raya, Gerbang Metro Salatiga (Suara Merdeka) dan Hati Beriman Majalah milik Pemkot Salatiga.[8][9]

Pendidikan Tinggi

Jawa Tengah memiliki sejumlah perguruan tinggi terkemuka, terutama di kota Semarang dan Surakarta. Perguruan tinggi negeri meliputi: Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Politeknik Negeri Semarang (Polines), Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (Poltekkes) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo di Semarang; Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Agama Islam Negeri (Stain) Salatiga, dan Institut Seni Indonesia di Surakarta, serta Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto

Logo Undip
Sedangkan universitas swasta di Jawa Tengah antara lain Universitas Semarang (USM) yang didirikan oleh Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (UNTAG), Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) dan Unika Soegijapranata di Semarang, STIE Bank BPD Jateng, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Universitas Pekalongan UNIKAL, Universitas Panca Sakti di Tegal, Universitas Muhadi Setiabudi di Brebes, Sekolah Tinggi Agama Islam Pati (STAIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer Abadi Karya Indonesia (STIMIK AKI) di Pati, STIE YPPI Rembang, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdathul Ulama (STAINU) Kebumen, serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STAINU) Putra Bangsa di Kebumen.
Selain itu juga terdapat Akademi Angkatan Darat (AAD) dan SMA Taruna Nusantara di Magelang serta Akademi Kepolisian di Semarang. LPLP Tutuko adalah lembaga pendidikan aviasi dan maintenance penerbangan (mekanik) di Surakarta (Jl. Merapi, Surakarta) dan Yogyakarta (Jl. Sorosutan, Yogyakarta).

Pariwisata



Jawa Tengah banyak terdapat obyek wisata yang sangat menarik. Kota Semarang memiliki sejumlah bangunan kuno. Obyek wisata lain di kota ini termasuk Puri Maerokoco (Taman Mini Jawa Tengah)[10] , Museum Jawa Tengah Ranggawarsita[11] dan Museum Rekor Indonesia (MURI).[12] Kota Jepara terdapat sejumlah bangunan kuno yaitu: Candi Angin, Masjid Mantingan, Kelenteng Hian Thian Siang Tee, Benteng Portugis, Benteng VOC, Museum Gong Perdamaian Dunia, Museum R.A Kartini.[13]


Salah satu kebanggaan provinsi ini adalah Candi Borobudur, yakni monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9, terdapat di Kabupaten Magelang.[14] Candi Mendut dan Candi Pawon juga terletak dalam satu kawasan dengan Borobudur.[15]
Candi Prambanan di Klaten merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.[16] Di kawasan Dieng terdapat kelompok candi-candi Hindu, yang diduga dibangun sebelum era Mataram Kuno.[17] Kompleks candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.[18] Di kawasan kecamatan Keling tepatnya di desa Tempur terdapat Candi Angin.[19]

Surakarta dipandang sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, di mana di kota ini terdapat Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Obyek wisata menarik di timur kota ini adalah beberapa wisata air terjun seperti Air Terjun Jumog, serta yang terkenal adalah Air Terjun Grojogan Sewu. Adapula candi-candi peninggalan Majapahit yang ketiganya terletak di Kabupaten Karanganyar; serta Museum Fosil Sangiran yang terletak di Jalan Solo-Purwodadi tepatnya Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Di bagian selatan wilayah Surakarta, Kabupaten Wonogiri terdapat beberapa wisata air, seperti Waduk Gajah Mungkur, serta Pantai Nampu dan Pantai Sembukan dengan hamparan tebing dan pasir putihnya.
Bagian selatan Jawa Tengah juga menyimpan sejumlah obyek wisata menarik, di antaranya Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Menganti, Benteng Van der Wijk dan Pantai Karangbolong di Kabupaten Kebumen, serta Baturraden di Kabupaten Banyumas. Di bagian utara terdapat Obyek Wisata Guci di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Tegal; serta Kota Pekalongan yang dikenal dengan julukan 'kota batik'.
Kawasan pantura timur banyak menyimpan wisata religius. Masjid Agung Demak yang didirikan pada abad ke-16 merupakan bangunan artistik dengan paduan arsitektur Islam dan Hindu. Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kawasan pantura timur terdapat 3 makam wali sanga, yakni Sunan Kalijaga di Demak, Sunan Kudus di kota Kudus, dan Sunan Muria di Kabupaten Kudus. Beberapa tempat tujuan wisata di Pati di antaranya adalah makam Syech Jangkung (Saridin), makam KH. Ahmad Mutamakkin kajen margoyoso, Mbah Ronggo Kusumo Ngemplak, Gua Pancur, Waduk Gunungrowo, Waduk Seloromo, Juwana Water Park Fantasy (JWF), Agrowisata Kebun Kopi Jolong dan Pintu Gerbang Majapahit. Sementara itu di Kabupaten Rembang terdapat wisata ziarah, alam, dan sejarah, seperti di Pasujudan Sunan Bonang dan Masjid Sunan Bonang di desa Bonang, Lasem, makam Tumenggung Wilwatikta Mpu Santibadra yang tersohor sebab mengarang kitab Pustaka Sabda Badra Santi, makam pahlawan nasional RA. Kartini, Vihara Ratanavana Arama Lasem, Klenteng Cu An Kiong, telusur kota tua Lasem, situs arkeologi Plawangan dan Terjan wisata pantai di pantai Tasikharjo, pantai Karangjahe, Punjulharjo, pantai Gedong/Caruban, pantai Binangun, hutan bakau Banggi, Dampo Awang Beach serta wisata alam pendakian Gunung Lasem, juga Jateng Park 1 di Jepara, Jateng Park 2 di Semarang.

Perayaan

Perayaan tradisional

Perayaan modern

Transportasi

Jawa Tengah dilalui beberapa ruas jalan nasional, yang meliputi jalur pantura (menghubungkan Jakarta-Semarang-Pati-Surabaya-Banyuwangi), jalur Tegal-Purwokerto, jalur lintas selatan (menghubungkan Bandung-Yogyakarta-Surakarta-Madiun-Surabaya), serta jalur Semarang-Solo. Losari, pintu gerbang Jawa Tengah sebelah barat dapat ditempuh 3,5 - 4 jam perjalanan dari Jakarta. Saat ini sedang dibangun ruas Jalan Tol Semarang-Solo yang menghubungkan Kota Semarang dan Solo, melalui Ungaran, Salatiga, Boyolali hingga Solo, sehingga mempersingkat waktu tempuh dan memperlancar kegiatan perekonomian.[20]
Jawa Tengah merupakan provinsi yang pertama kali mengoperasikan jalur kereta api, yakni pada tahun 1867 di Semarang dengan rute Semarang-Tanggung yang berjarak 26 km, atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang.[21] Saat ini jalur kereta api yang melintasi Jawa Tengah adalah lintas utara (Jakarta-Semarang-Surabaya), lintas selatan (Bandung-Yogyakarta-Surabaya), jalur Kroya-Cirebon, dan jalur Solo-Gundih-Semarang. Jalur kereta Solo-Wonogiri yang telah lama mati dihidupkan kembali pada tahun 2005. Jalur lain yang diaktifkan kembali adalah jalur rel Kedungjati - Ambarawa yang menghubungkan stasiun Bringin, stasiun Tuntang dan berakhir di stasiun Ambarawa. Dari stasiun Ambarawa dapat berlanjut sampai stasiun Bedono pada tahun 2015 mendatang.[22]
Untuk transportasi udara, Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi Sumarmo di Boyolali merupakan bandara komersial yang paling penting di Jawa Tengah. Selain itu juga terdapat Bandara Dewandaru di Jepara (Kec. Karimunjawa), Bandara Tunggulwulung di Cilacap dan Bandara Wirasaba di Purbalingga. Penerbangan Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surakarta dapat ditempuh dalam waktu 45-50 menit.

Pahlawan Nasional

Pahlawan Nasional yang berasal dari Jawa Tengah, yaitu:

Lihat pula

Referensi

  1.  Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
  2. Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut
  3. Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Anan; Indonesia's population: ethnicity and religion in a changing political landscape, 2003
  4. Permana, Merdeka. 2010 "Sunda Lelea yang Terkatung-katung": Pikiran Rakyat
  5.  Utomo, M. Hadi. 2010 "Menanti Kurikulum Bahasa Tegal".ccvcku.wordpress.com
  6.  2011 "Bahasa Tegal Bakal Masuk Kurikulum" Media Indonesia
  7.  a b Permana, Merdeka. 2010 "Sunda Lelea yang Terkatung-katung" : Pikiran Rakyat
  8.  "Radar Pos Radar Salatiga". radarpos.com. 16 Juni 2013. Diakses tanggal 26 Juni 2013.
  9.  "Hati Beriman Majalah Masyarakat Kota Salatiga". hatiberiman-pemkot-salatiga.go.id. 16 Juni 2013. Diakses tanggal 26 Juni 2013.
  10.  "Optimalisasi Fungsi Puri Maerokoco". suara merdeka.com. 17 May 2010. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  11. "Gading Gajah Purba Direkonstruksi di Museum Ronggowarsito". suara merdeka.com. 16 June 2009. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  12.  "Kaligrafi Pelapah Pisang Catat Rekor MURI". kompas.com. 12 May 2012. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  13.  "Pariwisata di Jepara, Penyokong PAD Terkuat Setelah Ukir". kompas.com. 17 Juni 2012. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  14. "Menikmati Sunrise di Borobudur". kompas.com. 17 February 2012. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  15.  "Kisah Mataram di Poros Kedu-Prambanan". kompas.com. 18 February 2012. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  16.  "Candi Prambanan, Alternatif Rest Area Pemudik". suaramerdeka.com. 20 August 2011. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  17.  "UGM Temukan Puluhan Artefak di Candi Dieng". suara merdeka.com. 13 June 2010. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  18.  "Wisatawan Padati Gedong Songo". suara merdeka.com. 02 January 2010. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  19. "Situs Candi Angin Diminta Dilestarikan". suara merdeka.com. 15 November 2008. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  20.  "Jalan Tol Semarang-Solo Selesai Tahun 2014". kompas.com. 27 January 2012. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  21.  "Sejarah Kereta Api di Indonesia". kompas.com. 21 Juli 2011. Diakses tanggal 26 Juni 2012.
  22.  "Jalur Kereta Kedungjati-Tuntang Beroperasi Tahun 2015". tempo.co.id. 30 May 2013. Diakses tanggal 14 Juni 2013.

Pranala luar






12 Tempat Wisata di Jawa Tengah Paling Menarik

12 Tempat Wisata di Jawa Tengah Paling Menarik, Tempat Wisata Terindah - Jawa Tengah merupakan Provinsi yang terletak di tengah-tengah Pulau Jawa. Bentang alam yang sangat luas menjadikan Provinsi Jawa Tengah banyak terdapat tempat wisata terutama wisata alamnya yang sangat indah. Namun demikian banyak juga dijumpai berbagai tempat wisata yang merupakan hasil dari adat kebudayaan manusia yang dibangun pada zaman dahulu. Langsung saja kita bahas bersama 12 Tempat Wisata di Jawa Tengah yang paling menarik dan wajib untuk dikunjungi terutama saat liburan bersama keluarga.

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur sepertinya telah menjadi ikon bagi pariwisata jawa Tengah. memang Candi Borobudur ini memiliki bentuk yang sangat megah dan menawan sehingga pantas apabila Candi Borobudur masuk dalam 7 kejaiban dunia. Candi Borobudur merupakan sebuah Candi peninggalan agama Budha. Candi ini diklaim sebagai candi budha terbesar didunia sehingga mengundang wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Candi Borobudur. Candi Borobudur berlokasi di Magelang Jawa Tengah. Tepatnya Candi Borobudur terletak di 40 km sebelah barat laut Yogyakarta.

2. Kepulauan Karimunjawa

Kepulauan Karimunjawa masuk dalam wilayah Kabupaten Jepara. Memang Kabupaten Jepara yang meiliki wilayah di bagian utara Pulau Jawa memiliki beberapa wilayah berbentuk kepulauan. Kepulauan ini memiliki pemandangan yang sangat indah, sehingga banyak sekali wisatawan yang berminat untk berkunjung ke pulau ini. Pulau tempat wisata ini banyak dikenal dengan Karimunjawa. Di tempat ini anda dapat menikmati indahnya pantai yang berpasir putih. Selain itu anda juga dapat menyewa kapal motor yang digunakan untuk mengelilingi kawasan kepulauan Karimunjawa dan menikmati indahnya pulau-pulau yang tersebar di sekitarnya. Tak lupa pula dengan fasilitas snoorkling dan diving yang merupakan pengalaman unik tersendiri yang  mungkin tak akan ditemui di tempat lain. Dengan keindahan alamnya itu tak heran apabila Kepulauan Karimunjawa menjadi salah satu ikon Kabupaten Jepara. Namun harus diingat, untuk berkunjung kesana anda harus memperhatikan jadwal kapal yang akan menuju ke sana, karena tidak setiap hari ada kapal yang berlayar ke Kepulauan Karimunjawa. Untuk lebuh baiknya anda dapat menywa jasa biro perjalanan yang sudah berpengalaman menangani wisata ke karimunjawa, sehingga anda tidak perlu lagi mengurusi masalah tiket dll. Biro jasa wisata yang berpengalaman biasanya tau jadwal berlayar ke Karimunjawa beserta perkiraan kondisi lautan di Karimunjawa, sehingga wisatawan dapat benar-benar menikmati liburan ke Kepulauan Karimunjawa.

3. Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan candi peninggalan Agama Hindu. Kami memasukkan Candi Prambanan dalam daf tar ini karena memang lokasi tempat wisata Candi Prambanan ini terletak di perbatasan wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Di Wilayah jawa Tengah, tepatnya berada di Kabupaten Klaten. Karena letaknya yang berdampingan maka pengelolaannya pun dibagi dua antara Pemerintah Provinsi Yogyakarta dan jawa Tengah. Candi Prambanan lekat dengan Legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Penasaran dengan Kisah Roro Jonggrang ? Kami pernah juga menampilkan kisahnya di blog ini.

4. Taman Wisata Air Panas Guci

Taman Wisata air Panas Guci merupakan tempat wisata yang menjadi andalan Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Lokasi Dari tempat wisata Guci ini adalah sekitar 40 Km dari Kota Tegal. Lokasi Pemandian air panas ini terdapat di Lereng Gunung Selamet, yaitu Gunung Tertinggi di Jawa. Pemandian Air panas Guci ini banyak diminati oleh para wiatawan karena selain pemandangannya yang indah, air panas yang keluar di pemandian ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.


5. Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta api Ambarawa ini terletak di ota Ambarawa, Jawa Tengah. Museum Kereta api ambarawa ini dulunya merupakan sebuah stasium kereta api yang terkenal di zaman dulu. Kemudian karena sudah tidak berfungsi lagi, dijadikan museum kereta api. Di dalam museum ini terdapat berbagai koleksi unik yang berhubungan dengan kereta api, diantaranya adalah kereta uap yang digunakan zaman dulu, alat telegraph, telepon kuno, perabot kuno dan beberapa peralatan stasiun lama. Tempat ini sangat cocok untuk berwisata keluarga dan dapat dijadikan untuk mengenalkan kepada anak kita tentang sejarah perkereta apian di Indonesia.

6. Puri Maerokoco

Puri Maerokoo merupakan Taman Mini Indonesia Indah kecil, versi Jawa Tengah. Puri Maerokoco berlokasi di Kota Semarang dan sampai saat ini masih banyak pengunjung yang mendatangi lokasi ini. Di dalam Puri Maerokoco ini ditampilkan berbagai macam adat dan budaya Jawa Tengah termasuk pakaian adat, rumah adat dan kebudayaan lainnya. Selain itu juga terdapat berbagai macam permainan menarik seperti sepeda air, kereta, perahu dll. Tempat ini angat cocok untuk berlibur bersama keluarga dan dapat mengenalkan Jawa Tegah kepada anak-anak kita.

7. Pantai Kartini

Pantai Kartini terdapat di Kabupaten jawa Tengah dan merupakan sebuah tempat wisata pantai yang telah diubah sedemikian rupa sehingga menjadi lebih indah. di area lokasi wisata Pantai Kartini terdapat bangunan berbentuk kura-kura raksasa yang didalamnya berisi aquarium raksasa. Pengunjung juga dapat menikmati beberapa permainan seperti area bermaian, kerata untuk mengelilingi lokasi, dll. Selain itu di tempat ini juga terdapat persewaan perahu yang digunakan untuk mengelilingi laut di sekitar pantai. Menikmati pantai dari laut merupakan pengalaman tersendiri yang patut anda coba.

8. Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung jawa Tengah terdapat di Kota Semarang. Bangunan masjid yang begitu megah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Semarang. Oleh karena itu apabila anda sedang berkunjung di Kota Semarang alangkah baiknya jika menyempatkan ke Masjid agung Jawa Tengah ini untuk melakukan Sholat dan menyaksikan Masjid kebanggaan masyarakat jawa Tengah ini. Masjid Agung Jawa Tengah mulai dibangun pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006.

9. Keraton Surakarta

Keraton Surakarta merupakan sebuah kerajaan peninggalan Kerajaan Mataram yang dahulu pernah berkuasa penuh di tanah Jawa. Keraton Surakarta masih bersaudara dengan keraton Yogyakarta. Sampai sekarang di keraton Surakarta masih terdapat raja yang berkuasa namun kekuasaannya tidak penuh, sehingga hanya sebatas simbul kebudayaan warga Surakarta. Di Keraton Surakarta selalu diadakan peringatan hari besar agama Islam sepertu Suronan, Sekaten dll. Pada hari biasa, anda dapat mengunjungi keraton Surakarta dan menikmati berbagai benda bersejarah peninggalan Kerajaan Mataram yang sampai sekarang masih dipertahankan

10. Ketep Pass

Ketep Pass merupakan tempat wisata yang terdapat di Magelang Jawa Tengah. Ketep Pass terdapat bukit Sawangan, yang terdapat di jalur Boyolali - Selo - Magelang. Ketep pass menawarkan wisata yang sangat unik. Disini pengunjung disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat bagus, yaitu pemandangan alam berupa hamparan pertanian di lereng Gunung Merbabu dan Merapi. Di Ketep Pass kita bisa melihat sebuah film dokumenter mengenai aktivitas Gunung Merapi yang merupakan gunung api paling aktif di dunia. Film dokumenter ini termasuk juga letusan-letusan gunung merapi yang sangat dahsyat yang sempat mengganggu aktifitas warga sekitar. Pemutaran film ini di sebuah gedung seperti bioskop yang dinamai KETEP VULKANO THEATRE. Selain itu kita juga bisa melihat secara langsung aktifitas Merapi dari gardu pandang lengkap dengan teropong yang ada.

11. Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng dinamakan juga Dieng Plateu. Sesuai dengan namanya, Datara tinggi Dieng merupakan sebuah kawasan yang berada di daerah yang tinggi, yaitu sekitar diatas 2000 mdpl. Lokasi Dataran tinggi dieng berada di 30 km dari Kota Wonosobo, Jawa Tengah. Di dataran tinggi Dieng terdapat beberapa kawah yang masih aktif, karena pada dasarnya dataran tinggi Dieng merupakan sebuah Gunung Berapi raksasa. Selain dapat menikmati keindahan alamnya yang asri dan sejuk, anda dapat juga menikmati beberapa candi peninggalan agama Hindu di kawasan ini.

12. Grojogan Sewu Tawangmangu

Tempat wisata ini berupa air terjun yang lumayan besar dan memiliki debit air yang tinggi. Grojogan Sewu merupakan tempat wisata yang terdapat di Tawangmangu, Karanganyar Jawa Tengah. Pada musim liburan, tempat ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang datang dari segala penjuru tanah air. Di lokasi ini anda dapat menikmati pemandangan alam yang masih hijau dan asri dan dilengkapi oleh kera-kera yang masih liar dan banyak terdapat di lokasi wisata. Oleh karena itu apabila berkunjung kesini anda harus berhati-hati. lengah sedikit, barang bawaan anda dapat dicuri oleh gerombolan kera ini.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar