Senin, 29 Februari 2016

DTW JATIM




Jawa Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jawa Timur
Bendera Lambang
Bendera Lambang
Bromo by mazrobby.jpg
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Semboyan: Jer Basuki Mawa Béya
ꦗꦼꦂ​ꦧꦱꦸꦏꦶ​ꦩꦮ​ꦧꦺꦪ
(Bahasa Indonesia: "Keberhasilan membutuhkan suatu pengorbanan")
Locator jatim final.png
Dasar hukum UU No. 2/1950
Ibu kota Kota Surabaya
Area
 - Total luas 47.922 km2
Populasi
 - Total 37.476.757
Pemerintahan
 - Gubernur Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Hum.
 - Wakil Gubernur Drs. H. Saifullah Yusuf
 - Ketua DPRD Abdul Halim Iskandar
 - Sekretaris Daerah Ahmad Sukardi
 - Kabupaten 29
 - Kota 9
 - Kecamatan 637
 - Kelurahan 8.418
APBD
 - DAU Rp. 1.491.561.136.000,-
Demografi
 - Suku bangsa Jawa (79%), Madura (18%), Osing (1%), Tionghoa (1%)[1]
 - Agama Islam (96,36%), Protestan (1,70%), Katolik (0,62%), Buddha (0,16%), Hindu (0,30%), Konghucu (0.02%), Lain-lain (0,01%)
 - Bahasa Bahasa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Osing, Bahasa Indonesia
Situs web www.jatimprov.go.id
Jawa Timur (bahasa Jawa: Jåwå Wétan) adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa (2010). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa (Kepulauan Masalembu), dan Samudera Hindia (Pulau Sempu, dan Nusa Barung).
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.

Sejarah

Prasejarah

Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecanthropus Mojokertensis di Kepuhlagen, Mojokerto; Pithecanthropus erectus di Trinil, Ngawi; dan Homo Wajakensis di Wajak, Tulungagung.

Era klasik

Prasasti Dinoyo yang ditemukan di dekat Kota Malang adalah sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun 760. Pada tahun 929, Mpu Sindok memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan Medang, dan sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri. Pada masa Kerajaan Singhasari, Raja Kertanagara melakukan ekspansi hingga ke Melayu. Pada era Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka, dan Kepulauan Filipina.
Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun 1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit.
Selain itu, juga ditemukan munculnya candi Jedong di Daerah Wagir, Malang, Jawa Timur yang diyakini lebih tua dari Prasasti Dinoyo , yakni sekitar abad ke-6 Masehi.

Kolonialisme

Bangsa Portugis adalah bangsa barat yang pertama kali datang di Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Pulau Madura pada tahun 1596. Surabaya jatuh ke tangan VOC pada tanggal 13 Mei 1677. Ketika pemerintahan Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan, yang berlaku hingga tahun 1964.

Kemerdekaan


Kantor gubernur Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1951
Setelah kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 Provinsi, dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.
Tanggal 20 Februari 1948 di Madura dibentuk Negara Madura, dan tanggal 26 November 1948 dibentuk Negara Jawa Timur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Negara Jawa Timur dibubarkan, dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal 25 Februari 1950, dan tanggal 7 Maret 1950 Negara Madura memberikan pernyataan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuk Provinsi Jawa Timur.

Geografi

Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung, dan Pulau Sempu.

Relief

Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah, dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara, dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.
Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi: Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah Tenggara Madiun tedapat Gunung Wilis (2.169 meter), dan Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.339 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Kawi (2.551 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di sebagian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Kelompok Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.329 meter), dan Gunung Semeru (3.676 meter). Semeru, dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di daerah Tapal Kuda terdapat dua kelompok pegunungan: Pegunungan Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter), dan Pegunungan Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.344 meter).
Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.

Hidrografi

Dua sungai terpenting di Jawa Timur adalah Sungai Brantas (290 km), dan Sungai Bengawan Solo (548 km). Sungai Brantas memiiki mata air di lereng Gunung Arjuno di daerah Batu, dan mengalir melalui sebagian daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, serta Mojokerto. Di Mojokerto, Sungai Brantas terpecah menjadi dua: Kali Mas, dan Kali Porong; keduanya bermuara di Selat Madura. Sungai Bengawan Solo memiliki mata air di lereng Gunung Lawu yang merupakan perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan mengalir melalui sebagian daerah Jawa Tengah bagian timur dan Jawa Timur, yang akhirnya bermuara di wilayah Gresik. Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo dikelola oleh Perum Jasa Tirta I.
Di lereng Gunung Lawu di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur antara lain Waduk Ir. Sutami, dan Bendungan Selorejo, yang digunakan untuk irigasi, pemeliharaan ikan, dan pariwisata.

Iklim

Jawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara 21-34 °C. Suhu di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa mencapai minus 4 °C, yang menyebabkan turunnya salju lembut.

Demografi

Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2010 adalah 37.476.757 jiwa, dengan kepadatan 784 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Malang dengan jumlah penduduk 2.446.218 jiwa, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Surabaya sebanyak 2.765.487. Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,76% per tahun (2010).[2]

Suku bangsa

Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura mendiami di Pulau Madura, dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara, dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.
Suku Bawean mendiami Pulau Bawean di bagian utara Kabupaten Gresik. Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger, dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan, dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya, dan sejumlah kawasan industri lainnya.
Suku bangsa di Jawa Timur, yaitu:[3]
Nomor Suku Bangsa Jumlah Konsentrasi
1 Suku Jawa 27.344.974 78,68%
2 Suku Madura 6.281.058 18,07%
3 Suku Osing 297.373 0,86%
4 Tionghoa 190.968 0,55%
5 Suku Bawean 60.703 0,17%
6 Suku Sunda 39.945 0,11%
7 Suku Tengger 33.886 0,10%
8 Arab 22.747 0,07%
9 Suku Bugis 16.313 0,05%
10 Suku Banjar 15.397 0,04%
11 Suku Betawi 7.151 0,02%
12 Suku Minangkabau 5.670 0,02%
13 Suku Banten 689 0,00%
14 Lain-lain 439.527 1,26%

Bahasa

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Dialek Bahasa Jawa timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik, dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa walikan atau osob kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Cina, dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi diucapkan silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti retropus elite atau supporter elit. Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah Muharto. Saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.
Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa, dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually unintellegible).
Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita, dan talk show, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan Boso Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.

Agama

Mayoritas Suku Jawa umumnya menganut agama Islam, sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. Sebagian Suku Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam. Sedangkan mayoritas Suku Tengger menganut agama Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut agama Buddha, Kristen, Katolik, Konghucu dan sebagian kecil menganut Islam, bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa, dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.

Seni dan budaya

Kesenian

Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor, dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo, dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi icon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak, dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan, Angling Darma, dan Sarip Tambak-Oso.
Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
Terdapat pula kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten yaitu, Bondowoso, dan Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.

Kebudayaan

Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Nganjuk), dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit, dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya, dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.
Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang), dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta, dan Yogyakarta.
Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan, dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, di mana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.
Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.

Arsitektur

Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).
Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya, dan Malang.

Pemerintahan

Pemerintah Daerah

Kepala daerah Provinsi Jawa Timur adalah gubernur, yang dibantu oleh seorang wakil gubernur. Jabatan Gubernur Jawa Timur secara resmi saat ini diemban oleh Soekarwo, yang terpilih dalam Pilkada Jatim yang berlangsung dalam dua putaran. Ia menggantikan Setia Purwaka yang ditunjuk Menteri Dalam Negeri sebagai Penjabat Sementara Gubernur Jawa Timur setelah Gubernur Imam Utomo mengakhiri masa jabatannya pada 29 September 2008. Pemilihan Kepala Daerah, dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada Langsung) untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2008. Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 22 Dinas Daerah, 16 Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara dalam koordinasi wilayah, dibentuk 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, dan Bakorwil IV Pamekasan.

Kepala Daerah

No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan Wakil Gubernur
1 RT-Soerjo.jpg R. M. T. Ario Soerjo 1945 1947 Tidak Ada
2 Dr-Moerdjani.jpg Dr. Moerdjani 1947 1949
3 R-Samadikoen.jpg R. Samadikun 1949 1957
4 Rt-Milano.jpg R. T. A. Milono 1957 1959
5 R-Soewondo-Ranoewidjojo.jpg R. Soewondo Ranuwidjojo 1959 1963
6 Moh-Wijono.jpg Moch. Wijono 1963 1967
7 Gubernur Mohammad Noer.jpg R.P. Mohammad Noer 1967 1978
8 Soenandar-Priyoseodarmo-cropped.JPG Soenandar Prijosoedarmo 1978 1983
9 Wahono.jpg Wahono 1983 1988
10 SOELARSO 1.jpg Soelarso 1988 1993
11 Basofi-Sudirman-cropped.JPG Basofi Sudirman 1993 1998
Harwin Wasisto
12 Imam Utomo Gubernur Jawa Timur (cropped).jpg Imam Utomo 23 Agustus 1998 23 Agustus 2003
Imam Supardi
23 Agustus 2003 26 Agustus 2008
Soenarjo
Mayjen TNI Setia Purwaka.jpg Setia Purwaka
26 Agustus 2008
12 Februari 2009 Plt. Gubernur
Lowong
13 Soekarwo Gubenur Jawa Timur (2014–19) (cropped).jpg Soekarwo
12 Februari 2009
12 Februari 2014
Saifullah Yusuf
12 Februari 2014
Petahana


Perwakilan

Jawa Timur mengirim 87 wakil ke DPR RI dari sebelas daerah pemilihan, dan empat wakil ke DPD. Empat wakil Provinsi Jawa Timur di DPD untuk periode 2014-2019 adalah Hj. Emilia Contessa; Abdul Qadir Amir Hartono, S.E., S.H., M.H.; H. Ahmad Nawardi, S.Ag.n.; dan Drs. H. A. Budiono, M.Ed.
DPRD Jawa Timur hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 terdiri atas 100 kursi dan tersusun dari sepuluh partai yang didominasi oleh PKB (20 kursi), PDI-P (19 kursi), dan Partai Gerindra (13 kursi). Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2014-2019 terdiri dari Abdul Halim Iskandar (Ketua; PKB), Kusnadi (Wakil Ketua; PDI-P), Tjutjuk Sunario (Wakil Ketua; Gerindra), Achmad Iskandar (Wakil Ketua; Demokrat), dan Soenarjo (Wakil Ketua; Golkar) yang resmi menjabat sejak 2 Oktober 2014.[4]
Partai Kursi
Lambang PKB PKB 20
Lambang PDI-P PDI-P 19
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra 13
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 13
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 11
Lambang PAN PAN 7
Lambang PKS PKS 6
Lambang PPP PPP 5
Lambang Partai NasDem Partai NasDem 4
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 2
Total 100

Pembagian administratif

Secara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten, dan 9 kota, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia.
Kabupaten, dan Kota Jawa Timur

Peta Pembagian Administratif Jawa Timur.
No. Logo
Coat of arms of East Java.svg
Kabupaten/Kota Pusat pemerintahan Kecamatan Kelurahan/desa Bupati/Wali Kota Luas (km2) Jumlah penduduk Kepadatan (/km2) Lokasi
1
Lambang Bangkalan.png
Kabupaten Bangkalan Bangkalan 18 8/273 Daftar bupati Makmun Ibnu Fuad 1.260,14 927.433 774 Locator kabupaten bangkalan.png
2
Lambang Kabupaten Banyuwangi.png
Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi 24 28/189 Daftar bupati Abdullah Azwar Anas 5.782,50 2.100.000 363,16 Locator kabupaten banyuwangi.png
3
Logo kabblitar.png
Kabupaten Blitar Kanigoro 22 28/220 Daftar bupati Rijanto 1.588,79 1.116.639 700 Locator kabupaten blitar.png
4
Logo kabupaten Bojonegoro.png
Kabupaten Bojonegoro Bojonegoro 28 11/419 Daftar bupati Suyoto 2.384,02 1.213.000 508,8 Locator kabupaten bojonegoro.png
5
Lambang Bondowoso.png
Kabupaten Bondowoso Bondowoso 23 10/209 Daftar bupati Amin Said Husni 1.560,10 736.772 472,26 Locator kabupaten bondowoso.png
6
Lambang Kabupaten Gresik.png
Kabupaten Gresik Gresik 18 26/330 Daftar bupati Sambari Halim Radianto 1.191,25 1.307.995 1.098 Locator kabupaten gresik.png
7
Lambang Jember.png
Kabupaten Jember Jember 31 22/226 Daftar bupati Faida 3.293,34 2.332.726 787,47 Locator kabupaten jember.png
8
Logo Jombang.GIF
Kabupaten Jombang Jombang 21 4/302 Daftar bupati Nyono Suharli Wihandoko 1.159,50 1.201.557 1.036,27 Locator kabupaten jombang.png
9
Lambang Kabupaten Kediri.gif
Kabupaten Kediri Ngasem 26 1/343 Daftar bupati Haryanti Sutrisno 963,21 1.475.000 1.531,34 Locator kabupaten kediri.png
10
Lambang Kabupaten Lamongan.png
Kabupaten Lamongan Lamongan 27 12/462 Daftar bupati Fadeli 1.812,80 1.365.402 753,2 Locator kabupaten lamongan.png
11
Lumajang.jpg
Kabupaten Lumajang Lumajang 21 7/198 Daftar bupati As'at Malik 1.790,90 1.006.458 571,7 Locator kabupaten lumajang.png
12
Logo kabupaten madiun.gif
Kabupaten Madiun Caruban 15 8/198 Daftar bupati Muhtarom 1.010,86 661.886 654,78 Locator kabupaten madiun.png
13
Lambang Kabupaten Magetan.jpg
Kabupaten Magetan Magetan 18 28/207 Daftar bupati Sumantri 688,85 621.000 901,5 Locator kabupaten magetan.png
14
Lambang kabupaten malang.gif
Kabupaten Malang Kepanjen 33 12/378 Daftar bupati Rendra Kresna 3.530,65 3.092.714 875,96 Locator kabupaten malang.png
15
Lambang Kabupaten Mojokerto.png
Kabupaten Mojokerto Mojosari 18 5/299 Daftar bupati Mustofa Kamal Pasa 969,36 1.162.630 1.199,4 Locator kabupaten mojokerto.png
16
Nganjuk.gif
Kabupaten Nganjuk Nganjuk 20 20/264 Daftar bupati Taufiqurrahman 1.182,64 1.017.030 850 Locator kabupaten nganjuk.png
17
Lambang Ngawi.png
Kabupaten Ngawi Ngawi 19 4/213 Daftar bupati Budi Sulistyono 1.245,70 879.193 705,78 Locator kabupaten ngawi.png
18
Lambang Pacitan.png
Kabupaten Pacitan Pacitan 12 5/166 Daftar bupati Priyo Dharmawan (Pj.) menggantikan Indartato 1.389,87 538.000 387,09 Locator kabupaten pacitan.png
19
Lambang Kabupaten Pamekasan.png
Kabupaten Pamekasan Pamekasan 13 11/178 Daftar bupati Achmad Syafii 732,85 818.662 1.117,09 Locator kabupaten pamekasan.png
20
Lambang Kabupaten Pasuruan.png
Kabupaten Pasuruan Bangil 24 24/341 Daftar bupati Irsyad Yusuf 1.474 1.369.295 928,97 Locator kabupaten pasuruan.png
21
Lambang Kabupaten Ponorogo.png
Kabupaten Ponorogo Ponorogo 21 26/281 Daftar bupati Ipong Muchlissoni 1.371,78 855.281 620 Locator kabupaten ponorogo.png
22
Logo Kabupaten Probolinggo.JPG
Kabupaten Probolinggo Kraksaan 24 5/325 Daftar bupati Puput Tantriana Sari 1.696,17 1.095.370 665 Locator kabupaten probolinggo.png
23
Lambang Sampang.png
Kabupaten Sampang Sampang 14 6/180 Daftar bupati Fannan Hasib 1.152,04 794.914 690,01 Locator kabupaten sampang.png
24
Coat of Arms of Sidoarjo Regency.png
Kabupaten Sidoarjo Sidoarjo 18 31/322 Daftar bupati Saiful Ilah 719,63 1.945.252 2.703,13 Locator kabupaten sidoarjo.png
25
Lambang Kabupaten Situbondo.jpg
Kabupaten Situbondo Situbondo 17 4/132 Daftar bupati Dadang Wigiarto 1.669,87 669.713 433,31 Locator kabupaten situbondo.png
26
Lambang Kabupaten Sumenep.png
Kabupaten Sumenep Sumenep 27 4/330 Daftar bupati Abuya Busyro Karim 2.093,46 1.041.915 494,73 Locator kabupaten sumenep.png
27
Trenggalek coat of arms.png
Kabupaten Trenggalek Trenggalek 14 5/152 Daftar bupati Emil Dardak 1.261,40 796.966 626 Locator kabupaten trenggalek.png
28
Lambang Kabupaten Tuban.png
Kabupaten Tuban Tuban 20 17/311 Daftar bupati Fathul Huda 1.904,70 1.290.394 551,48 Locator kabupaten tuban.png
29
Lambang-tulungagung.png
Kabupaten Tulungagung Tulungagung 19 14/257 Daftar bupati Syahri Mulyo 1.055,65 1.024.034 891 Locator kabupaten tulungagung.png
30
Lambang Kota Batu.jpeg
Kota Batu - 3 5/19 Daftar wali kota Eddy Rumpoko 136,74 182.392 900 Locator kota batu.png
31
Lambang Kota Blitar.png
Kota Blitar - 3 21/- Daftar wali kota Samanhudi Anwar 32,58 131.968 3.891 Locator kota blitar.png
32
Lambang Kota Kediri.jpg
Kota Kediri - 3 46/- Daftar wali kota Abdullah Abu Bakar 63,40 267.435 4.218 Locator kota kediri.png
33
Lambang Kota Madiun.png
Kota Madiun - 3 27/- Daftar wali kota Bambang Irianto 33,23 386.437 5.981 Locator kota madiun.png
34
Lambang kota malang.gif
Kota Malang - 5 57/- Daftar wali kota Mochamad Anton 110,06 857.891 7.800 Locator kota malang.png
35
Kota Mojokerto.jpg
Kota Mojokerto - 2 18/- Daftar wali kota Mas'ud Yunus 16,46 130.196 6.792 Locator kota mojokerto.png
36
Lambang Kota Pasuruan.jpg
Kota Pasuruan - 4 34/- Daftar wali kota Setiyono 36,56 103.000 5.991 Locator kota pasuruan.png
37
Lambang Kota Probolinggo.png
Kota Probolinggo - 5 29/- Daftar wali kota Rukmini Buchori 25,24 200.000 7.924 Locator kota probolinggo.png
38
Logo surabaya.gif
Kota Surabaya - 31 154/- Daftar wali kota Tri Rismaharini 333,063 2.765.908 8.304 Locator kota surabaya.png

Perwakilan negara asing


Gedung Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya
Di Jawa Timur terdapat beberapa perwakilan negara asing yang terdiri atas konsulat jenderal dan konsulat yang seluruhnya berkedudukan di Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur. Beberapa perwakilan negara asing yang ada di Jawa Timur adalah:

Konsulat Jenderal

Konsulat

Pertahanan dan Keamanan

Jawa Timur merupakan wilayah Kodam V/Brawijaya, yang bermarkas di Surabaya. Kawasan Kostrad terdapat di Singosari (Malang), dan Kraton (Pasuruan). Surabaya merupakan Daerah Basis Armada Timur TNI-AL. Kawasan TNI-AU terdapat di Bandara Iswahyudi (Madiun), Bandara Abdul Rachman Saleh (Malang), Satuan Radar (Jombang), serta di Raci (Pasuruan), dan di Punung (Pacitan). Kawasan Air Weapon Range TNI-AU terdapat di Pantai Pasirian (Lumajang). Bumi Marinir terdapat di Karangpilang (Surabaya). Daerah latihan militer antara lain terdapat di Gunung Bancak (Bangkalan), Gunung Majang Komplek (Jember), Teleng Gesingan (Pacitan), serta di Asembagus (Situbondo).
Polda Jawa Timur membawahi 38 kabupaten/kota dengan rincian satu polres kota besar (Polrestabes Surabaya), 8 kepolisian resor kota, dan 29 kepolisian resor.

Transportasi

Jawa Timur memiliki sistem transportasi darat, laut, dan udara. Sungai di Jawa Timur umumnya tidak dapat dilayari, kecuali di Surabaya dapat dilalui perahu kecil.

Transportasi darat


Jembatan Suramadu pada malam hari.
Jawa Timur dilintasi oleh jalan nasional sebagai jalan arteri primer, di antaranya jalur pantura (Anyer-Jakarta-Surabaya-Banyuwangi), dan jalan nasional lintas tengah (Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya). Jaringan jalan tol di Jawa Timur meliputi jalan tol Surabaya-Gempol, jalan tol Surabaya-Manyar jalan tol Surabaya-Mojokerto-Curahmalang, jalan tol sorr Dupak-Sidotopo, dan jalan tol lingkar dalam : Waru-Tandes-Tanjung Perak-Waru. Saat ini tengah dikembangkan jalan tol trans-Jawa, di antaranya jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono-Madiun-Mantingan, jalan tol Gempol-Malang-Kepanjen, jalan tol Gempol-Probolinggo-Banyuwangi, serta jalan tol dalam kota Surabaya: tol lingkar timur, dan tol tengah kota. Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura menghubungkan Surabaya, dan Pulau Madura telah selesai pembangunannya, dan kini telah dapat digunakan.
Kota-kota di Jawa Timur dihubungkan dengan jaringan bus antarkota. Bus dengan Surabaya-Tuban-Semarang, Surabaya-Madiun-Yogyakarta, Surabaya-Malang, Surabaya-Kediri, dan Surabaya-Jember-Banyuwangi, umumhya beroperasi selama 24 jam penuh. Rute dengan jarak menengah dilayani oleh bus antarkota yang berukuran lebih kecil, seperti jurusan Surabaya-Mojokerto atau Madiun-Ponorogo. Rute dengan jarak jauh seperti Jakarta, Sumatera, dan Bali-Lombok umumnya dilayani oleh bus malam. Terminal Purabaya di Waru, Sidoarjo adalah terminal terbesar di Indonesia.
Setiap kabupaten/kota di Jawa Timur juga memiliki sistem angkutan kota (angkot) atau angkutan perdesaan (angkudes) yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan daerah sekitarnya. Di Surabaya angkutan seperti ini dikenal dengan sebutan lyn atau bemo. Taksi dengan argometer dapat dijumpai di Surabaya-Gresik-Sidoarjo, Malang, Jember, Madiun, dan Kediri. Sebagai alternatif taksi, di Surabaya terdapat angguna (angkutan serba guna), yang menggantikan helicak (di Jakarta disebut bajaj) sejak tahun 1990-an. Bus kota dapat dijumpai di Surabaya, dan Jember. Becak adalah moda angkutan tradisional yang dapat dijumpai hampir di setiap wilayah, meski di sejumlah tempat dilarang beroperasi. Belakangan, terdapat becak bermesin yang dikenal dengan sebutan bentor (Jawa: becak montor = becak bermotor).

Kereta api

Sistem perkeretaapian di Jawa Timur telah dibangun sejak era kolonialisme Hindia-Belanda. Jalur kereta api di Jawa Timur terdiri atas jalur utara (Surabaya Pasar Turi-Semarang-Jakarta), jalur tengah (Surabaya Gubeng-Yogyakarta-Jakarta), jalur lingkar selatan (Surabaya Gubeng-Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya), dan jalur timur (Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi). Jawa Timur juga terdapat sistem transportasi kereta komuter dengan rute Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto, Madiun-Kertosono, dan Malang-Kepanjen.

Transportasi laut

Pelabuhan Internasional Hub Tanjung Perak adalah pelabuhan utama yang berada di Surabaya. Pelabuhan berskala nasional di Jawa Timur meliputi Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik, Pelabuhan Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi, Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, Pelabuhan Pasuruan di Kota Pasuruan, Pelabuhan Sapudi di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kalbut di Kabupaten Situbondo, Pelabuhan Sapeken di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Paiton di Kabupaten Probolinggo, Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik, serta Pelabuhan Kangean di Kabupaten Sumenep.
Jawa Timur memiliki sejumlah pelabuhan penyeberangan, di antaranya Pelabuhan Ujung (Surabaya), Pelabuhan Kamal (Bangkalan, Madura), Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), Pelabuhan Kalianget (Sumenep), serta Pelabuhan Jangkar (Situbondo). Rute Ujung-Kamal menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dengan Madura, Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali, Rute Jangkar-Kalianget menghubungkan antara Pulau Jawa (Situbondo) dengan Pulau Madura, serta Kalianget juga menghubungkan Pulau Madura dengan kepulauan kecil di Laut Jawa (Kangean dan Masalembu).

Transportasi udara

Bandara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo menghubungkan Jawa Timur dengan kota-kota besar di Indonesia, dan luar negeri. Bandara umum lainnya adalah Bandara Abdul Rachman Saleh di Kabupaten Malang, Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Bandara Iswahyudi di Madiun, Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi, serta Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.

Perekonomian


Surabaya, ibu kota sekaligus pusat perekonomian Jawa Timur.

Perindustrian

Jawa Timur memiliki sejumlah industri besar, di antaranya galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia PT PAL di Surabaya, industri besar kereta api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di Madiun, pabrik kertas (PT Tjiwi Kimia di Tarik-Sidoarjo, PT Leces di Probolinggo), pabrik rokok ( Wismilak di Surabaya Gudang Garam di Kediri, Sampoerna di Surabaya, dan Pasuruan, serta Bentoel di Malang). Di Gresik terdapat Semen Gresik, dan PT Petrokimia Gresik. Di Tuban terdapat pabrik Semen terbesar di Indonesia yaitu Semen Indonesia (ex Semen Gresik), dan Semen Holcim serta Kawasan Kilang Petrokimia. Pemerintah telah menetapkan 12 kawaan industri estate, di antaranya Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) di kabupaten Madiun, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri kerajinan kulit berupa tas, dan sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang sangat terkenal.

Pertambangan dan energi

Blok Cepu, salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, ditambang di Bojonegoro. Pembangkit listrik di Jawa Timur dikelola oleh PT PJB, di mana meliputi PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang menyediakan energi listrik ke sistem Jawa-Bali. Beberapa daerah menikmati pembangkit energi mikrohidro, dan energi surya.

Sosial

Pendidikan

Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di Indonesia. Di Surabaya terdapat Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa; dahulu IKIP Surabaya), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Veteran Jatim) dan UIN Sunan Ampel (UINSA, dahulu IAIN Sunan Ampel). Di Malang terdapat Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN-Maliki). Di Jember terdapat Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember (POLIJE). Di Madiun terdapat Universitas Merdeka Madiun, IKIP PGRI Madiun, STISIP Muhammadiyah Madiun, Politeknik Negeri Madiun, dan Institut Kereta Api Madiun, dan Politeknik Banyuwangi (POLIWANGI) yang akan dijadikan Politeknik Negeri. Di wilayah Madura terdapat Universitas Trunojoyo di Kabupaten Bangkalan dan Politeknik Negeri Madura (POLTERA) di Kabupaten Sampang.
Untuk perguruan tinggi kedinasan, di Surabaya terdapat Akademi Angkatan Laut (AAL), dan di Malang terdapat Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN Malang). Malang dikenal dengan sebutan Kota Pelajar, karena banyaknya perguruan tinggi di kota ini. Perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Timur antara lain Universitas Kristen Petra (UKP), Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM), STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya, dan Universitas Surabaya (UBAYA) di Surabaya, serta Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka, Institut Teknologi Nasional, Universitas Merdeka Malang, Universitas Gajayana Malang, dan Universitas Kanjuruhan Malang di Malang.
Jawa Timur juga dikenal sebagai provinsi yang memiliki sejumlah pondok pesantren ternama. Sedikitnya terdapat 1.500 pondok pesantren yang menyebar di hampir semua kabupaten. Pondok pesantren Gontor adalah sebuah pondok pesantren (ponpes) modern yang terdapat di Ponorogo. Kabupaten Jombang dikenal sebagai kota santri, karena memiliki pondok pesantren yang cukup banyak, di antaranya Ponpes Tebuireng, dan Ponpes Darul Ulum.

Kesehatan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Soetomo di Surabaya dikenal sebagai rumah sakit terlengkap di Jawa Timur, dan Kawasan Timur Indonesia. Rumah sakit ternama lainnya adalah Rumah Sakit Darmo, dan Rumah Sakit Internasional di Surabaya, Rumah Sakit Dr. Syaiful Anwar (RSSA) di Malang, Rumah Sakit Dr. Soedono di Madiun, serta Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya.

Pariwisata


Pantai Plengkung, Banyuwangi

Air Terjun Madakaripura, Probolinggo

Kota Batu pada malam hari

Pantai Noko, Pulau Bawean, Gresik
Jawa Timur memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu ikon wisata Jawa Timur adalah Gunung Bromo, yang dihuni oleh Suku Tengger, di mana setiap tahun diselenggarakan upacara Kasada. Di kawasan pegunungan Tengger juga terdapat sebuah air terjun yaitu Madakaripura yang merupakan tempat pertapaan terakhir Mahapatih Gajah Mada sebelum mengabdi di Kerajaan Majapahit. Air terjun Madakaripura memiliki ketinggian sekitar 200 meter, yang menjadikan air terjun ini yang tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia. Jawa Timur juga memiliki beberapa daerah wisata pegunungan lainnya di antaranya adalah daerah pegunungan Malang Raya yang dikenal sebagai kawasan wisata pegunungan alami yang mencakup Malang dan Batu. Daerah pegunungan Tretes dan Trawas, juga dikenal memiliki karakteristik seperti daerah Puncak di provinsi Jawa Barat. Wisata alam lainnya di Jawa Timur adalah Taman Nasional (4 dari 12 Taman Nasional di Jawa), Kebun Raya Purwodadi di Purwodadi, Pasuruan, dan Taman Safari Indonesia II di Prigen.
Jawa Timur juga terdapat peninggalan sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, dulunya merupakan pusat Kerajaan Majapahit, terdapat belasan candi, dan makam raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya menyebar di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di Blitar. Di Madura, Sumenep merupakan pusat kerajaan Madura, di mana terdapat Keraton Sumenep, museum, dan makam raja-raja Madura (Asta Tinggi Sumenep).
Jawa Timur dikenal memiliki panorama pantai yang sangat indah. Di pantai selatan terdapat Pantai Prigi, Pantai Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek, Pantai Popoh di Tulungagung, Pantai Ngliyep, dan tempat wisata buatan seperti Jawa Timur Park, Batu Secret Zoo, Batu Night Spectacular, Eco Green Park di Batu, serta Pantai Watu Ulo di Jember. Jawa Timur juga memiliki pantai yang ombaknya merupakan salah satu yang terbaik di dunia, yaitu Pantai Plengkung yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. Di kawasan pantai utara terdapat Pantai Tanjung Kodok di Kabupaten Lamongan, kini telah dikelola, dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL). Masyarakat Jawa Timur sering menyebut WBL dengan Jatim Park II yang sebenarnya Jatim Park II itu sendiri berada di Batu. Selain itu ada Pantai Kenjeran di Surabaya, dan Pantai Pasir Putih di Situbondo. Danau di Jawa Timur antara lain Telaga Sarangan di Magetan, Bendungan Ir. Sutami di Kabupaten Malang, dan Bendungan Selorejo di Kabupaten Blitar.
Kawasan pesisir utara terdapat sejumlah makam para wali, yang menjadi wisata religi para peziarah bagi umat Islam. Lima dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur: Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Giri, dan Sunan Gresik di Gresik, Sunan Drajat di Paciran (Lamongan), dan Sunan Bonang di Tuban. Di kawasan pesisir utara ini juga terdapat gua-gua yang menarik, yaitu: Gua Maharani di Lamongan, dan Gua Akbar di Tuban, serta Gua Gong yang berada di Kabupaten Pacitan yang terkenal sebagai gua terindah di Asia Tenggara. Objek wisata ziarah di Jawa Timur antara lain yaitu makam proklamator yang juga Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno yang terdapat di Kota Blitar, serta makam Presiden Republik Indonesia keempat Abdurrahman Wahid / Gus Dur yang terletak di Kabupaten Jombang.
Surabaya merupakan pusat pemerintahan, dan pusat bisnis Jawa Timur, di mana terdapat Tugu Pahlawan, Museum Mpu Tantular, Kebun Binatang Surabaya, Monumen Kapal Selam, Kawasan Ampel, dan Kawasan Tunjungan. Jawa Timur Park di Batu, dan Wisata Bahari Lamongan di Lamongan merupakan wahana wisata yang disebut-sebut sebagai disneyland di Indonesia selain Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta.
Di Bojonegoro terdapat wisata Kahyangan Api yaitu api abadi yang sudah ada sejak ratusan tahun, di mana pada waktu PON XV Tahun 2000 diambil api PON dari sini. Selain itu juga terdapat Wana Wisata Dander, dan Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro.

Olahraga

Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah klub sepak bola profesional terbanyak di Indonesia. Klub Liga Super Indonesia yang berasal dari Jatim adalah Persik Kediri, Persema Malang, Arema Indonesia, Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo, Persela Lamongan, dan Persebaya Surabaya.
Jawa Timur pernah dua kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON), yakni PON VII tahun 1969, dan PON XV tahun 2000, dan menjadi juara umum PON pada tahun 2000, dan 2008. Semenjak tahun 1996 Tim Sepak Bola Jawa Timur selalu meraih medali emas termasuk pada tahun 2008, dan tercatat sebagai medali emas yang keempat diterima berurutan. Pada tahun 2021, Jawa Timur juga menjadi tuan rumah Asian Youth Games ke-4.
Jawa Timur juga menjadi tempat penyelengaraan ajang balap sepeda Tour de East Java.

Kawasan kota

Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur, hierarki perkotaan di Jawa Timur terdiri atas perkotaan metropolitan, perkotaan menengah, dan perkotaan kecil.

Kawasan lindung

Kawasan suaka alam

Kawasan suaka alam meliputi cagar alam, dan suaka margasatwa. Saat ini Jawa Timur terdapat 17 cagar alam dam 2 suaka margasatwa. Suaka Margasatwa Dataran Tinggi yang terdapat di Bondowoso, Probolinggo, dan Jember. Sementara Suaka Margasatwa Pulau Bawean berada di Pulau Bawean.

Kawasan pelestarian alam


Taman Nasional Baluran
Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya (tahura), dan taman wisata alam.
  • Jawa Timur memiliki empat kawasan taman nasional, yaitu:
  • Kawasan hutan raya yaitu Taman Hutan Raya Raden Soerjo yang berada di sebagian wilayah Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang.
  • Taman wisata alam, meliputi Taman Wisata Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Bondowoso; serta Taman Wisata Alam Gunung Baung, di Kabupaten Pasuruan.

Kuliner khas

Makanan khas Jawa Timur di antaranya adalah rawon, dan rujak petis. Surabaya terkenal akan rujak cingur, semanggi, lontong balap, sate kerang, dan lontong kupang. Kediri terkenal akan tahu takwa, tahu pong, dan getuk pisang. Madiun dikenal akan nasi pecel madiun, dan sebagai penghasil brem. Kecamatan Babat, Lamongan terkenal sebagai penghasil wingko babat. Malang dikenal sebagai penghasil keripik tempe serta Cwie Mie dan Bakso. Bondowoso merupakan penghasil tape yang sangat manis. Gresik terkenal dengan nasi krawu, otak-otak bandeng, bonggolan, dan pudak-nya. Sidoarjo terkenal akan kerupuk udang, terasi, dan petisnya. Ngawi terkenal merupakan penghasil Tempe Kripik. Blitar memiliki makanan khas yaitu nasi pecel. Buah yang terkenal asli Blitar yaitu rambutan. Banyuwangi terkenal dengan sego tempong, rujak soto, dan pecel rawon. Tuban terkenal dengan legen beserta buah siwalan-nya, serta makanan khas Tuban lainnya yaitu sego becek dan kare rajungan, yang populer akan rasanya yang pedas. Jember mempunyai makanan khas berbahan tape yaitu suwar-suwir serta proll tape yang sangat manis.
Jagung dikenal sebagai salah satu makanan pokok orang Madura, sementara ubi kayu yang diolah menjadi gaplek, dahulu merupakan makanan pokok sebagian penduduk di Pacitan dan Trenggalek.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
  2. ^ [1] Hasil Sensus Penduduk 2010, BPS.
  3. ^ "Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape" (PDF). Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
  4. ^ Pimpinan DPRD Jatim Dilantik, Halim Iskandar Jadi Ketua
  5. ^ Republik Belarus Buka Kantor Konsul Kehormatan Di Surabaya

Bacaan lanjutan

  • Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2006.
  • Jawa Timur Dalam Angka 2006. Badan Perencana Provinsi Jawa Timur, dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2006.
  • Ensiklopedia Nasional Indonesia.

Pranala luar





























































































































































.